Senin, 30 April 2012

Budaya Sebagai Warisan Yang Melekat Pada Diri Setiap Manusia


BAB I


A. Latar Belakang 
    Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, bahasa, budaya dan agama. Keberagaman suku bangsa, bahasa, budaya dan agama pada hakikatnya justru memperkaya khasanah budaya bangsa. Salah satu wujud budaya Indonesia tersebut adalah budaya spiritual yang berakar pada kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang pada dasarnya adalah warisan leluhur budaya bangsa. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai salah satu aspek warisan budaya bangsa (budaya spiritual) secara realistis masih hidup dan berkembang serta dihayati oleh sebagian masyarakat Indonesia.


B. Tujuan


- Agar kita bisa mengetahui berbagai macam kebudayaan indonesia
- Bisa melestarikan semua budaya agar tidak punah dan di akui oleh negara lain
- Dapat mengetahui lebih detail tentang kebudayaan di purwokerto


BAB II
ISI
PURWOKERTO

     Kota Purwokerto adalah ibukota Kabupaten BanyumasJawa TengahIndonesia. Jumlah penduduknya 249.705 jiwa pada tahun 2005. Berbagai julukan di sandang kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari Kota Wisata, Kota Kripik, Kota Transit, Kota Pendidikan sampai kota Pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan akhirnya menetap di kota ini. Di kota ini pula terdapat museum Bank Rakyat Indonesia, karena bank pertama kali berdiri ada disini dan pendiri bank ini adalah R. Wirya Atmadja putra daerah Purwokerto.
Pendek kata, kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.
Sampai dengan awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan anak sekolah. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Akhirnya, kota ini secara ekonomi saat itu tidak terlalu berkembang.
Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun-tahun 2000-an, yakni saat kota ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kota di pulau Jawa untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi di sini (terutama di Universitas Jenderal Soedirman dan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun menggeliat. Ribuan kamar kos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Ratusan tempat makan didirikan untuk melayani kebutuhan lambung para mahasasiswa yang menjalani siklus lapar setiap 6 jam. Kios-kios alat tulis bermunculan. Warnet tumbuh bagai cendawan di musim semi. Bahkan, jasa pencucian baju (laundry) pun bermunculan guna memenuhi kebutuhan pembersihan pakaian para mahasiswa yang memiliki sedikit waktu untuk mencuci sendiri. Kondisi ini membuat perekonomian kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.

Bahasa dan Budaya
             Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dengan dialek Banyumas atau lebih familiar dengan istilah Ngapak. Bahasa ini merupakan bahasa kebanggaan yang patut untuk dilestarikan dan dihargai. Dialek dan budaya masyarakatnya memperkaya keanekaragaman Indonesia. Kentongan atau musik thek-thek adalah seni musik yang dimainkan dengan alat musik bambu yang dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaaannya.

Makanan khas purwokerto

  Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar.  Mendoan purwokerto berbeda dengan mendoan dari beberapa kota di wilayah jawa tengah, lebih terasa basah minyaknya. Mendoan khas purwokerto lebih nikmat apabila di sajikan dalam keadaan hangat.
-   Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapaSoto ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan soto-soto lainnya yang ada di Indonesia.
-   Soto sokaraja mempunyai ciri utama dari soto ini adalah penggunaan sambal kacang dan ketupat. Soto Sokaraja sudah banyak dijual di luar Banyumas tetapi kalau sempat mampir ke Sokaraja, kita dapat menikmati soto di warung-warung yang berderet rapi di sepanjang jalan di Sokaraja.
 Nopia merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan gula merah serta dipanggang dengan tungku khusus yang terbuat daritanah liat dan menggunakan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa. Memiliki tekstur kulit yang keras dan renyah berisi adonan gula merah dengan rasabawang merah goreng.


Pariwisata


     Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam andalan yang berskala nasional, berupa gua, air terjun dan wana wisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain : Baturaden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua SaraBadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok,Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu,Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN


Warisan budaya sebagai bagian dari unit kebudayaan pada dasarnya mencerminkan identitas budaya suatu kelompok etnik tertentu. Karena warisan budaya biasanya dimiliki oleh salah satu kelompok etnik pendukung kebudayaan tersebut. Semakin banyak jumlah kelompok etnik pendukung kebudayaan tertentu maka akan semakin banyak pula warisan budaya yang dimiliki.
SARAN
Ancaman terhadap warisan budaya merupakan ancaman terhadap keberadaan suatu kelompok etnik tertentu. Oleh karenanya perlu melakukan upaya serius dan terus menerus agar warisan budaya tetap terjaga dengan baik dan utuh. Karena dengan menjaga dan melestarikan warisan budaya maka kita secara tidak langsung telah menjaga kelanggengan sebuah identitas kelompok etnik pendukung kebudayaan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar