Selasa, 25 Desember 2012

sirklus flowchat suku cadangg




NAMA               : RIESA PRIHARTINI
NPM                  : 35110926
KELAS              : 3 DB 20



Flowchart adalah sejenis diagram yang merepresentasikan  algoritma atau proses dengan menunjukan langkah yang ada pada kotak/simbol beraneka bentuk, dimana masing-masing mempunyai maksud berbeda. Semua kotak yang terhubung satu sama lain menandakan aliran (flow). Dengan menggunakan flowchart kita mudah melakukan analisa, desain, dokumentasi, dan mengatur proses yang ada ketika kita menemukan masalah.


Flowchart untuk sistem paket standing party dapat digambarkan seperti berikut:



Siklus Perusahaan Penyewaan Alat-Alat Pesta Berbasis Web

Transaksi peminjaman yang dilakukan secara manual seringkali menimbulkasn kehilangan data-data transaksi, kehilangan alat pesta, serta penggunaan waktu yang lama. Selain itu banyak pelanggan yang kurang mengerti dengan alat-alat persewaan yang akan dipinjam untuk acara dan terkadang pelanggan juga kesulitan untuk memperkirakan biaya pengeluaran untuk menyewa alat berdasarkan banyaknya undangan yang hadir.

Melalui aplikasi ini,dapat membantu pengelola dalam proses transaksi persewaan alat-alat pesta serta laporan transaksinya.

1. Sistem Peminjaman

Sistem Paket

  • Paket Standing Party

-
Gambar 1 Flowchart Proses Peminjaman Paket Standing Party.


2. Sistem Pengembalian

Proses pengembalian akan dilaukan oleh seorang administrator dari perusahan sumber jaya, baik sistem transaksi paket maupun sistem free choice. 

Gambar 2 Flowchart Proses Pengembalian


3. Proses Pembuatan Laporan
Untuk pembuatan laporan juga dilakukan di web oleh administrator, laporan yang dibuat berupa transaksi, laporan  pelanggan, laporan barang dan laporan pendapatan. Kemudian data akan ditampilkan dalam bentuk PDF sehingga mempermudah untuk pencetakan laporan.


Gambar 3 Flowchart Proses Pembuatan Laporan Pendapatan.

HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Conceptual Data Model

                  Menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. 
Gambar 4 CDM Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Persewaan Alat-Alat Pesta Berbasis Web

Design Implementasi Sistem
               
                    Pada tahap ini, dilakukan untuk input output aplikasi.

Gambar 5 Desain Tampilan Input Sistem Paket

     
Gambar 6 Desain Tampilan Proses Penulusuran Sistem Paket

Senin, 29 Oktober 2012

penipuan yang dilakukan oleh pegawai

BAB I
 PENDAHULUAN
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. 
ISI
 ARTIKEL 1
1. Mengutip pernyataan orang lain tanpa pengakuan yang layak 
2. mengajukan pernyataan interview yang tendensius/mengarahkan/menjebak agar data yang di peroleh 
    sesuai kehendak peneliti .
3. menghapus data yang tidak sesuai kehendak peneliti secara semena-mena .
4. memanfaatkan hubungan dengan responden untuk keuntungan pribadi peneliti di luar sepengetahuan            responden yang bersangkutan.
5. menciptakan data sendiri .
6.  sengaja pilih referensi dan metode pengolahan data yang paling mudah dilakukan dengan mengorbankan      kualitas hasil penelitian secara signifikan .
7. mereproduksi karya sendiri dengan modifikasi minimal / tidak layak untuk sekedar memenuhi tuntutan         jumlah publikasi tertentu .
8. menggunakan data-data rahasia dari pelaku objek penelitian untuk penelitian lain di luar yang diketahui          pelaku tersebut .
 
ARTIKEL 2
Persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan maupun instansi pelayanan umum merupakan dasar usaha peningkatan kualitas pelayanan. Penelitian terhadap berbagai pihak yang berkepentingan dengan jasa pelayanan menghasilkan berbagai  faktor yang menjadi penghambat peningkatan kualitas pelayanan. Faktor-faktor penghambat tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
  1. Kurang otoritas yang diberikan pada bawahan
  2. Terlalu birokrasi sehingga lambat dalam menanggapi keluhan konsumen
  3. Bawahan tidak berani mengambil keputusan sebelum ada ijin dari atasan.
  4. Petugas sering bertindak kaku dan tidak memberi jalan keluar yang baik
  5. Petugas sering tidak ada di tempat pada waktu jam kerja sehingga sulit untuk dihubungi 
  6. Banyak interest pribadi
  7. Budaya tip
  8. Aturan main yang tidak terbuka dan tidak jelas
  9. Kurang profesional(kurang terampil menguasai bidangnya)
  10. Banyak instansi atau bagian lain yang terlibat
  11. Disiplin kerja sangat kurang dan tidak tepat waktu
  12. Tidak ada keselarasan antar bagian dalam memberikan layanan
  13. Kurang kontrol sehingga petugas agak "nakal"
  14. Ada diskriminasi dalam memberikan pelayanan
  15. Belum ada sistem informasi manajemen(SIM)yang terintegrasi 
Keseluruhan faktor penghambat dalam pelayanan tersebut di atas dapat dijadikan dasar bagi manajer untuk meningkatkan atau memperbaiki pelayanan agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara pihak perusahaan dengan pelanggan. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan tersebut dapat menyangkut faktor-faktor sebagai berikut(Parasuraman,Zeithaml,and Berry,1985).
  1. Reliability
a. Pengaturan fasilitas
b. Sistem dan prosedur dilaksanakan taat azas
c. Meningkatkan efektifitas jadwal kerja
d. Meningkatkan koordinasi antar bagian
    
     2.  Responsiveness 
a. Mempercepat pelayanan
b. Pelatihan karyawan
c. Komputerisasi dokumen
d. Penyederhanaan sistem dan prosedur
e. Pelayanan yang terpadu (one-stop-shoping)
f. Penyederhanaan birokrasi
g. mengurangi pemusatan keputusan
     
     3. Competence
a. Meningkatkan profesionalisme karyawan
b. Meningatkan mutu administrasi
 
     4. Credibility
a. Meningkatkan sikap mental karyawan untuk bekerja
b. Meningkatkan kejujuran karyawan
c. Menghilangkan kolusi
    5. Tangibles
a. Perluasan kapasitas
b. Penataan fasilitas
c. Meningkatkan infrastruktur
d. Menambah peralatan
e. Menambah/menyempurnakan fasilitas komunikasi
f. Perbaikan sarana dan prasarana
    6. Understanding the customers
a. Sistem dan prosedur pelayanan yang menghargai
b. Meningkatkan keberpihakkan pada konsumen
   7. Communication
a. Memperjelas pihak yang bertanggungjawab 
b. Meningkatkan efektifitas komunikasi dengan klien
c. Membuat SIM yang terintegrasi

DAFTAR PUSAKA 
 JUDUL :
ACOUNTING INFORMASI SYSTEM
PENERBIT :
GRAHA ILMU
PENGARANG :
STEVANUS HADI DARMADJI
YULIAWATI TAN

Rabu, 03 Oktober 2012

Sistem Informasi Akuntansi


1. Pengertian

 Kebutuhan akan Sistem InformasiInformasi merupakan hal yang dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. Dan Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Sebuah sistem informasi akuntansi umumnya metode berbasis komputer untuk pelacakan aktivitas akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi. Laporan statistik yang dihasilkan dapat digunakan secara internal oleh manajemen maupun eksternal oleh pihak lain yang berkepentingan termasuk investor, kreditur dan otoritas pajak.


Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

* Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan printer.
* Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
* Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan keluaran yang dikehendaki.
* Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
* Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
* Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

- Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
- Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

2. Dalam Tahapan Pembangunan Sistem Informasi. Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

A. Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

B. Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.

C. Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

D. Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

E. Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

F. Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

G. Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.



3.  SIA terdiri atas tiga subsistem utama, yaitu:

1)            Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
            Sitem pemrosesan transaksi-SPT (transaction processing system) merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan:
a)         Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan
b)         Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar)
c)         Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka
Setiap pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang muncul secara berkala. Untuk dapat secara efisien menangani volume transaksi sebesar itu, jenis-jenis transaksi yang sejenis dikelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri atas tiga siklus transaksi, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi.
2)            Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan (SPBB/K)
Sistem pelaporan buku besar (SPBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) adalah dua subsistem yang saling erat terkait. SPBB dan SPK menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengembalian pajak. Besarnya inputke sistem buku besar datang dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh sistem buku besar untuk memperbarui akun-akun kontrol buku besar. Sedangkan sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahannya.
3)            Sistem pelaporan manajemen
Sistem pelaporan manajemen (SPM) menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk memanajemen sebuah bisnis. Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya-volume-laba, dan laporan-laporan yang menggunakan data biaya lancer (bukan yang historis). Jenis pelaporan ini disebut pelaporandiscretionary (bebas untuk menentukan) Karena organisasi dkapat memilih informasi apa yang ingin dilaporkan dan bagaimana menyajikannya.







sumber : http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_10153/title_1-kebutuhan-akan-sistem-informasi/

Minggu, 17 Juni 2012

Otonomi Daerah


       
BAB I
PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

          Otonomi daerah merupakan kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keptusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri. Jadi apabila suatu daerah tidak memiliki kemandirian maka daerah tersebut belum dikatakan sempurna.

B. Tujuan
            Dengan adanya otonomi daerah diharapkan daerah tingkat I maupun Tingkat II mampu mengelola daerah nya sendiri. Untuk kepentingan rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara sosial ekonomi yang merata.


BAB II


Pengertian Otonomi Daerah
  
        Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada Negara federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara yang berbentuk federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di Negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat


1.Asas Otonomi
            Berikut ini ada beberapa asas otonomi daerah yang saya tuliskan di sini.Asas-asas tersebut sebagai berikut:
·         Asas tertib penyelenggara negara
·         Asas Kepentingan umum
·         Asas Kepastian Hukum
·         Asas keterbukaan
·         Asas Profesionalitas
·         Asas efisiensi
·         Asas proporsionalitas
·         Asas efektifitas
·         Asas akuntabilitas
2.Desentralisasi
           
            Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan pardigma pemerintahan di Indonesia. Desentralisasi juga dapat diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab, kewenangan, dan sumber-sumber daya (dana, manusia dll) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Dasar pemikiran yang melatarbelakanginya adalah keinginan untuk memindahkan pengambilan keputusan untuk lebih dekat dengan mereka yang merasakan langsung pengaruh program dan pelayanan yang dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah. Inisiatif peningkatan perencanaan, pelaksanaan, dan keuangan pembangunan sosial ekonomi diharapkan dapat menjamin digunakannya sumber-sumber daya pemerintah secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan lokal.



3.Sentralisasi
           
            Sentralisasi dan desentralisasi sebagai bentuk penyelenggaraan negara adalah persoalan pembagian sumber daya dan wewenang.
Di Indonesia sejak tahun 1998 hingga baru-baru ini, pandangan politik yang dianggap tepat dalam wacana publik adalah bahwa desentralisasi merupakan jalan yang meyakinkan, yang akan menguntungkan daerah. Pandangan ini diciptakan oleh pengalaman sejarah selama masa Orde Baru di mana sentralisme membawa banyak akibat merugikan bagi daerah. Sayang, situasi ini mengecilkan kesempatan dikembangkannya suatu diskusi yang sehat bagaimana sebaiknya desentralisasi dikembangkan di Indonesia. Jiwa desentralisasi di Indonesia adalah “melepaskan diri sebesarnya dari pusat” bukan “membagi tanggung jawab kesejahteraan daerah”.
            Sentralisasi dan desentralisasi tidak boleh ditetapkan sebagai suatu proses satu arah dengan tujuan pasti. Artinya, peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan selalu merupakan dua hal yang dibutuhkan. Tak ada rumusan ideal perimbangan. Selain proses politik yang sukar ditentukan, seharusnya ukuran yang paling sah adalah argumen mana yang terbaik bagi masyarakat.

DAMPAK OTONOMI DAERAH

A.Dampak Positif
            Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah makapemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokalyang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusatmendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yangberada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yangdidapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkanpemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosikebudayaan dan juga pariwisata.


B.Dampak Negatif
            Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagioknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugikaNegara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang adakebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkandaerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi ditingkat daerah. Hal tersebut dikarenakan dengan system otonomi daerah maka pemerintahpusat akan lebih susah mengawasi jalannya pemerintahan di daerah, selain itu karena memang dengan sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti.

Beberapa modus pejabat nakal dalam melakukan korupsi dengan APBD :
1) Korupsi Pengadaan Barang Modus :
    a. Penggelembungan (mark up) nilai barang dan jasa dari harga pasar.
    b. Kolusi dengan kontraktor dalam proses tender.
2) Penghapusan barang inventaris dan aset negara (tanah)
     Modus :a. Memboyong inventaris kantor untuk kepentingan pribadi. b. Menjual inventaris kantor      
     untuk kepentingan pribadi.
3) Pungli penerimaan pegawai, pembayaran gaji, keniakan pangkat, pengurusan pensiun dan    
    sebagainya.
    Modus : Memungut biaya tambahan di luar ketentuan resmi.
4) Pemotongan uang bantuan sosial dan subsidi (sekolah, rumah ibadah, panti asuhan dan jompo)
     Modus : a. Pemotongan dana bantuan sosial b. Biasanya dilakukan secara bertingkat (setiap meja).
5) Bantuan fiktif
     Modus : Membuat surat permohonan fiktif seolah-olah ada bantuan dari pemerintah ke pihak luar.


Adapun Kekurangan dan kelebihan adanya sistem otonomi daerah diantaranya :
A.      Kelebihan/keuntungan :
1-    Pemerintah Prov/Kab/Kota mampu melihat kebutuhan yang mendasar pada daerahnya untuk menjadi prioritas pembangunan.
2-     Dengan dilaksanakannya Otoda maka pembangunan didaerah tersebut akan maju, berkembang dalam pembangunan daerah, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat.
3-     Daerah dapat mengatur sendiri tata kelola pemerintahannya, PAD dengan membentuk Perda sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah yang lebih tinggi.
4-     Pemerintah daerah bersama rakyat di daerah itu akan bersama-sama membangun daerah untuk kemajuan dan kepentingan bersama.


B.       Kekurangan/kerugian :
1-      Pemda ada yg mengatur daerahnya dengan menetapkan Perda yang bertentangan dengan peraturan yg lebih tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan di daerah.
2-     Kalau kontrol/pengawasan pemerintah pusat lemah, maka besar peluangnya untuk munculnya raja-raja kecil yg berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa.
3-     Bila terjadi permasalahan di daerah, misalnya KKN, maka bukan hanya pemda yg disalahkan, akan tetapi pemerintah pusat akan kenah getahnya (kurang pengawasan).
4-     Peraturan yg ditetapkan pemerintah pusat, kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi daerah tertentu, sehingga menimbulkan multi tafsir yang dapat merugikan pemda dan rakyat didaerah itu.

BAB III 
PENUTUP

A.Kesimpulan

            Berdasarkan pembahasan diatas dapat dipahami dengan adanya otonomi daerah, maka setiap daerah akan diberi kebebasan dalam menyusun program dan mengajukannya kepada pemerintahan pusat. Hal ini sangat akan berdampak positif dan bisa memajukan daerah tersebut apabila Orang/badan yang menyusun memiliki kemampuan yang baik dalam merencanan suatu program serta memiliki analisis mengenai hal-hal apa saja yang akan terjadi dikemudia hari. Tetapi sebaliknya akan berdamapak kurang baik apabila orang /badan yang menyusun program tersebut kurang memahami atau kurang mengetahui mengenai bagaimana cara menyusun perencanaan yang baik serta analisis dampak yang akan terjadi.


Selasa, 05 Juni 2012

Tulisan


SUKSES


Setiap orang pasti ingin merasakan sukses ...
Banyak orang yang merasakan frustasi dengan kegagalan mereka dalam meraih suatu hal yang diinginkannya, bahkan tidak sedikit orang yang mengambil jalan pintas karena merasa gagal di dunia.
Janganlah kita menyesal dalam hidup, hadapi hidup dengan dewasa dan mulai menjauhkan diri dari kata menyesal ! Pandanglah hidup kedepan dan raih kesuksesan kita !

Sebagai mahasiswa yang masih meminta biaya sama orang tua, tentu saya ingin sukses setelah lulus nanti.. Tidak ingin mengecewakan atau membuat khawatir dan sedih krn mengganggur terlalu lama hehe
Semoga terkabul ya Allah! amiin


Tulisan

Kelabudi23



23 April 2012, 21.00 wib

Hari dimana aku tau kebusukan apa yang kamu simpan dibalik kelakuan manismu.
Ini bukan hal pertama yang aku dapatkan,udh sekian kali. Aku coba untuk melupakan itu semua. Tapi ku akui, ini yang terpahit !!!

3hari aku coba buat percaya lagi, ku sisakan sedikit hati nurani untuk memberimu maaf, krn aku masi menunggu  
"PENGAKUANMU"


26 April 2012, 15.30 wib

Dugaanku salah, ternyata omongan, sumpah, dan maaf yang di lontarkan kemarin ... Itu hanya sebuah kata ? tak berarti, mungkin aku yang berharap lebih..
Ku temukan satu bukti yang sampai sekarang rasa percayaku untuk mu nol besar! Cintaku pun lenyap, hati terasa kosong penuh kebencian.
Simpatiku, kelembutanku berubah menjadi batu. Amat sangat sakit memang, apalagi dia tidak pernah mengakui sebenar-benarnya yang terjadi ...

Detik ini pun sudah ku tunggu 10 hari sejak janjimu itu, tidak ada  tanda yang kuat untuk ku maafkan !!!