Jumat, 23 September 2011

Kehidupan awal Nicolae ceausescu Petama kali nicolae Ceausescu dilahirkan di desa Scorniceşti, Ceauşescu pindah ke Bukares pada usia 11 tahun untuk bekerja di pabrik. Ia bergabung dengan Partai Komunis Rumania pada awal tahun 1932 dan ditangkap pada tahun 1933. Ia kembali ditangkap pada tahun 1934. Penangkapan tersebut membuatnya dijuluki "agitator komunis berbahaya" dan "penyebar propaganda komunis dan anti-fasis" dalam catatan polisi. Ceauşescu lalu bergerak diam-diam, namun kembali ditangkap dan dipenjarakan pada tahun 1936 selama dua tahun di Penjara Doftana karena aktivitas anti-fasis. Setelah keluar dari penjara tahun 1940, ia bertemu dengan Elena Petrescu (menikah tahun 1946). Ceauşescu kembali ditangkap tahun 1940. Pada tahun 1943, ia dipindah ke kamp konsentrasi Târgu Jiu. Setelah Perang Dunia II, ketika Rumania mulai jatuh ke dalam pengaruh Uni Soviet, Ceauşescu menjadi sekretaris Uni Pemuda Komunis (1944–1945). Setelah komunis berkuasa di Rumania tahun 1947, Ceauşescu menjadi Menteri Agrikultur, lalu menjadi Wakil Menteri Angkatan Bersenjata. Pada tahun 1954, Ceauşescu menjadi anggota penuh Politburo dan berhasil meraih posisi tertinggi kedua dalam hirarki partai. Presiden Rumania Tiga hari setelah meninggalnya Gheorghiu-Dej pada Maret 1965, Ceauşescu menjadi sekjen pertama Partai Pekerja Rumania. Ia mengubah nama partai menjadi Partai Komunis Rumania, dan menyatakan Rumania sebagai Republik Sosialis Rumania. Pada tahun 1967, ia mengkonsolidasikan kekuatannya dengan menjadi presiden Dewan Negara. Pada tahun 1974, ia menjadi "Presiden Rumania". Kebijakan luar negeri Awalnya, Ceauşescu menjadi figur yang populer di Rumania dan Dunia Barat karena kebijakan luar negerinya yang independen. Pada tahun 1960-an, ia mengakhiri partisipasi aktif Rumania dalam Pakta Warsawa (meskipun Rumania masih merupakan anggota); menolak mengambil bagian dalam invasi Cekoslowakia 1968 oleh Pakta Warsawa, dan dengan terbuka mengutuk tindakan tersebut. Nicolae Ceauşescu bersama dengan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter tahun 1978. Pada tahun-tahun berikutnya, Ceauşescu mengejar kebijakan terbuka terhadap Amerika Serikat dan Eropa Barat. Rumania adalah negara komunis pertama yang mengakui Jerman Barat, bergabung dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan menerima Presiden Amerika Serikat Richard Nixon. [3] Pada tahun 1971, Rumania menjadi anggota General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Rumania dan Yugoslavia juga menjadi satu-satunya negara Eropa Timur yang terlibat dalam perdagangan bebas dengan European Economic Community sebelum runtuhnya blok komunis. [4] Ceauşescu juga berusaha melakukan mediasi terhadap konflik-konflik internasional agar Rumania memperoleh penghargaan dunia.[5] Ia menegosiasikan beberapa urusan internasional, seperti dibukanya hubungan AS dengan Cina tahun 1969 atau kunjungan presiden Mesir Anwar Sadat ke Israel tahun 1977. Selain itu, Rumania juga menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina.[6] Pada tahun 1974, ia menjadi "Presiden Rumania". Ceauşescu terus mengejar kebijakan luar negeri yang independen. Namun, ia menolak untuk melakukan reformasi liberal. Sistematisasi Blok apartemen yang sejenis di Bukares merupakan salah satu dampak dari program sistematisasi Mulai tahun 1972, Ceauşescu mencanangkan program sistematisasi yang berusaha membangun "masyarakat sosialis multilateral yang maju". Program penghancuran, pemindahan kembali dan konstruksi dimulai di pedesaan, yang memuncak pada usaha membentuk kembali ibukota negara. Berbagai gereja dan bangunan sejarah di Bukares dihancurkan tahun 1980-an untuk diganti dengan bangunan bergaya lain. Ceauşescu juga berencana menghancurkan banyak desa untuk memindahkan petani ke kota, sebagai bagian dari program "urbanisasi" dan "industrialisasi". Keputusan 1966 Pada tahun 1966, untuk meningkatkan jumlah penduduk Rumania, rezim Ceauşescu melarang aborsi dan kontrasepsi. Selain itu, diterapkan kebijakan lain untuk meningkatkan tingkat kelahiran, seperti pajak khusus bagi penduduk berusia diatas 25 tahun yang tidak mempunyai anak.[7][8] Pemerintah Rumania juga berusaha mengurangi tingkat perceraian dengan mempersulit proses perceraian. Pada akhir tahun 1960-an, jumlah penduduk mulai meningkat, begitu pula dengan tingkat kemiskinan dan tunawisma. Selain itu, pembuangan anak menimbulkan masalah baru. Jumlah anak yatim piatu terus meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar